watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
Dugem dan Sexs

Namaku Rio, aku tinggal di kota
metropolitan dan baru masuk kuliah di
universitas swasta yang terkenal. Aku
adalah remaja yang tak pernah
kekurangan apapun, terutama materi.
Karena itu aku dengan mudah
terjerumus dalam gelapnya dunia
malam bersama teman karibku yang
selalu bersamaku.
Malam itu seperti biasa aku pergi ke
diskotek bersama Rudi temanku, malam
itu suasana tampak ramai sekali karena
ada tarian striptease yang panas. Aku
langsung ke bar untuk beli minuman
sementara Rudi langsung turun untuk
joged. Setelah beli minum aku cari
tempat duduk untuk melihat situasi,
biasa, "mencari mangsa".
Lagi asyik jelalatan lihat-lihat pantat seksi,
pundakku ditepuk dari belakang, setelah
kutoleh, ternyata ada dua cewek seksi
berdiri di belakangku.
"Hai, boleh gabung di sini gak? capek nih
dari tadi nge"beat" terus." tanya dia
padaku.
"Boleh aja, kosong kok." jawabku sambil
melirik kearah dadanya yang montok
berisi.
"Aku Sherli, ini temanku Devi, nama
kamu siapa?" tanya cewek itu.
"Oh.. Aku Rio." jawabku sambil
mengulurkan tangan pada Devi.
"Gila.. Nih cewek mulus abis.. Wuih
dadanya.. Pantatnya.." batinku sambil
mengamati si Devi, ternyata si Devi tau
kalau mataku sedang memandang ke
arah dadanya.
"Hai..! ngapain lihat-lihat, pegang aja."
godanya sambil tersenyum padaku.
"Ha ha ha ha jangan ah, ntar kalau aku
nafsu gimana hayo" jawabku sambil
tertawa.
Akhirnya makin lama kami semakin
akrab.
"Eh turun yuk? nge-beat lagi biar makin
hot." ajak Devi.
"Oke deh, yuk..". Kami bertigapun
gabung nikmati dentuman house musik
sambil joged.
"Eh kesana yuk, aku kenalin ama
temanku biar kamu gak sendiri." ajakku
pada Sherli sambil menggandeng
tangannya menuju tempat Rudi joged.
"Hoii.. Rud! nih kenalin temenku daripada
sendiri aja!" Akhirnya mereka kenalan &
joged bareng.
Kami berempat joged sama-sama
menikmati house musik yang makin hot,
aku joged dibelakang si Devi sambil
memeluk dia, Devi juga joged sambil
pantatnya digoyang-goyang ke depan
celanaku, tampaknya dia makin panas
dengar lagu house. Kontolku jadi
mengeras kena goyangan pantat si Devi,
tangankupun jadi gerilya meraba-raba
dadanya sambil menciumi lehernya
yang mulus itu.
Akupun joged sambil menggoyang
pantatku maju mundur seperti orang
ML. Kami makin lama makin gila
jogednya, tangan Devi juga gak mau
kalah meraba-raba kontolku sambil terus
nge-beat. Kulihat Si Rudipun tengah asyik
berciuman dengan Sherli sambil
berpelukan. Tak terasa udah saatnya
bubar, waktu menunjukkan pukul 4
pagi, kamipun pergi ke tempat parkir
untuk mengambil mobil.
"Eh.. Dev, kamu pulang kemana? aku
antar ya?" tanyaku pada Devi.
"Kalau aku ama Sherli sih biasanya
nongkrong di cafe, nunggu pagi, abis
tempat kost kami dikunci sih" jawabya.
"Gimana kalau kita nyewa villa di puncak,
kan asyik nih berempat?" celetuk Rudi.
"Iya deh dev, ke villa aja?" ajak Sherli
sambil ngelirik Rudi penuh arti.
Akhirnya kamipun berkendara ke
puncak, aku yang nyetir mobil, Devi
duduk di sebelahku sambil tiduran. Saat
lihat kebelakang lewat kaca spion, Rudi
tampak lagi asyik menjilati dada Sherli
sambil tangannya meraba raba kedalam
rok Sherli, Sherli tampak merem melek
menikmati.
"Woi.. Gile loe! ntar aja di villa, kurang
ajar loe, aku lagi nyetir gini, loe lagi enak-
enakan!" hardikku pada Rudi sambil
tersenyum.
"Udah.. Loe nyetir aja, aku lagi
pemanasan nih.." jawab rudi padaku.
"Iya nih Rio, nganggu aja, nanti aja kamu
ama devi di villa!" tambah serli sambil
tangannya menarik kepala rudi untuk
menjilati dadanya lagi.
Setelah sampai, kami berempat masuk
kedalam villa, kulihat rudi ama sherli
langsung menuju kamar, tampaknya
mereka sudah nafsu abis.
"De, kamu ngantuk ya? gimana kalau kita
mandi aja biar seger? tanyaku pada devi,
"iya nih ngantuk.. Oke deh mandi aja,
lagian rugi dong kalo tidur sekarang.."
jawab devi penuh arti.
Kami berdua pun menuju kamar mandi,
kontolku udah mengeras dari tadi
melihat rudi ama sherli dalam mobil.
Tanpa malu-malu devi menanggalkan
semua pakaiannya, hingga terlihat bulu-
bulu halus yang menutupi vaginanya,
tubuhnya begitu mulus dan montok.
"Hei kok pakaiannya gak dilepas juga sih,
katanya mau mandi?" kata devi
mengagetkanku sambil tangannya
melepaskan pakaianku.
"Lho kok udah keras gitu, pengen ya?"
tanya devi sambil tersenyum.
"Iya nih, abis kamu seksi banget nih"
jawabku sambil meluk devi dan
mencium bibirnya.
Tak terasa kami udah saling berciuman
sambil saling meraba, tanganku
menggosok-gosok vaginanya sambil
sekali-kali jariku kumasukkan
kedalamnya, bibirku terus menciumi
bibirnya, lidahku mulai masuk kedalam
bibirnya.
Tampak devi mendesah menikmati
rangsanganku, kontolku terus dikocok-
kocok lembut. Akhirnya devi jongkok
didepanku kemudian bibirnya mulai
menjilati kontolku dari batang sampai
pucuknya. Kontolku dilumat habis
masuk kedalam bibirnya sampai aku
hanya bisa bersandar di dinding tak
kuasa menahan rangsangannya,
tanganku memegang kepalanya agar
bergerak maju mundur makin cepat.
"Oh.. Enak dev, terus.. Terus.." desahku
menikmati.
"Sini gantian dev, aku pengen menjilati
vaginamu.." kemudian kutarik tubuhnya
membelakangiku.
Akupun jongkok di belakangnya
sehingga tampak belahan pantatnya
yang montok, aku langsung menciumi
pantatnya sambil meremas-remas
pantat seksinya, lidahku mulai menjilati
vaginanya yang basah kemerahan
sambil sekali-kali lidahku kumasukkan
kedalam vaginanya.
"Shh.. Ach.. Terus yo.. Terus.. Gigit
klitorisku.. Ach!" desis devi, tangannya
mendorong kepalaku, membenamkan
kepalaku ke pantatnya.
Kugigit lembut klitorisnya sambil terus
kujilati vaginanya, kulihat kakinya
bergetar hebat kemudian terasa cairan
hangat membasahi mukaku, terus kujilati
vaginanya sampai devi mendesah-desah
menikmati orgasmenya.
"Udah.. Aku udah keluar nih, gila.. Pinter
benar kamu yo, gantian dong kamu kan
belum orgasme, aku juga pengen
ngerasain kontolmu kedalam vaginaku.."
desah devi sambil menjilati wajahku
yang basah kena cairannya.
Aku tersenyum sambil membungkukkan
badan devi membelakangiku, kemudian
kontolku mulai kugesek-gesekkan diluar
vaginanya yang kemerahan itu, "
cepetan dong yang.. Aku uda nggak
tahan nih.." desah devi agar aku cepat
memasukkan kontolku.
Setelah kontolku basah kena cairannya,
langsung kusodok pelan-pelan, terasa
lembut dan hangat saat pucuk kontolku
mulai masuk, lalu kugoyang pelan-pelan
sehingga batang kontolku masuk semua,
terasa hangat dan lembut vaginanya
memijat kontolku.
"Ach.. Ach.. Ach lebih cepat lagi yo.."
kata devi sambil mendesah.
Aku mulai bergerak maju mundur lebih
cepat sambil tanganku terus meremas
buah dadanya, makin lama orgasmeku
hampir mau keluar.
"Ah.. Aku mau keluar nih de..!" ujarnya.
Sambil menarik kontolku keluar, devi
berbalik dan jongkok di depanku
kemudian tangannya mengocok
kontolku sambil sekali-kali
mengulumnya.
"Ahh ahh ahh..!" desahku saat orgasme
mulai mengalir didalam urat kontolku.
Devi makim mempercepat kocokannya
sambil mengulum pucuk kontolku,
akhirnya spermaku muncrat didalam
mulut devi, pantatku kugoyang maju
mundur agar orgasme terasa makin
nikmat, devi terus mengulum kontolku,
terlihat spermaku menetes keluar dari
mulutnya.
"Wuih, kamu keluarnya banyak banget,
gila.. Asyik nih ML ama kamu.." kata
devi.
Kemudian dia berdiri sambil tangannya
terus mengelus-elus kontolku yang
mulai mengecil, aku hanya tersenyum
sambil bersandar merasakan kenikmatan
yang tiada tara itu.
Kemudian kami mandi berdua saling
membasuh tubuh. Setelah selesai mandi
kugendong devi menuju tempat tidur
untuk rebahan memulihkan tenaga
sebentar.
"Eh.. Yo ngintip Rudi ama sherli yuk?"
ajak devi.
"Oh iya mereka pasti masih ML
sekarang, soalnya Rudi itu maniac
banget kalo ML, yuk!" jawabku,
kemudian kami berjalan mengendap-
ngendap menuju kamar Rudi.
Makin dekat, terdengar desahan sherli di
kupingku, "Bener kan, mereka masih ML"
kataku pada devi.
Kemudian aku berjalan mengendap-
endap dan membuka pintu kamarnya
pelan-pelan. Terlihat didalam kamar
tampak Rudi sedang menindih tubuh
sherli sambil menggoyang pantatnya
dengan cepat, mereka membelakangi
aku dan devi sehingga tak tau kalau
sedang diintip. Kemudian mereka
berganti posisi, sherli duduk diatas Rudi,
tampak dengan jelas kontol si Rudi
masuk pelan-pelan kedelam vagina
sherli, lalu sherli bergerak berlahan
sambil mendesah, tangan rudipun terus
meremas-remas dada sherli, makin lama
gerakan sherli makin cepat.
"Rud, aku mau keluar nih..!"
"Aku juga sher..!" tampak gerakan
mereka makin cepat sambil mereka terus
mendesah tanda orgasme telah
dipuncaknya, lalu gerekan mereka makin
memelan dan sherli tampak memeluk
Rudi, vagina sherli tampak basah karena
cairan orgasme mereka berdua keluar
bersama-sama, ada cairan putih
menetes keluar dari vaginanya.
Nggak terasa kontolku ereksi lagi dan
kulihat tangan devi tengah mengelus elus
vaginanya di dalam celana dalamnya
sambil matanya terpejam.
"De, ML lagi yuk, aku pengen nih.."
ajakku.
"Yuk, aku juga pengen nih.." jawab devi
sambil tersenyum.
Lalu kugendong devi kedalam kamar dan
kukunci kamarnya agar nggak bisa
diintip sama Rudi. Kemudian kurebahkan
tubuh montok devi di atas ranjang.
"Malam ini akan kubuat kamu menjadi
ratuku sayang.." kataku sambil menjilati
vaginanya yang mulai basah lagi..


Adult | GO HOME | Exit
1/1823
U-ON

inc Powered by Xtgem.com